Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kamitetep merupakan hama rumah tangga yang bisa menyebabkan gatal, meski tidak menggigit. Serangga ini berwujud kepompong ulat mirip biji labu, pipih, lunak, dengan warna cokelat muda.
Melansir dari buku Me and My Pet karya Muhammad Getar, kamitetep juga menyebabkan bentol ketika bersentuhan dengan kulit manusia. Habitat kamitetep adalah lokasi lembab di rumah, misal dinding kamar mandi dan kolong tempat tidur.
Menurut pakar ilmu serangga dan hama tumbuhan dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. Ir. Edhi Martono, M.Sc., PhD., kamitetep tidak mengandung racun. Reaksi gatal muncul akibat debu dan kotoran pada selubung kamitetep.
"Kalo sampai kesentuh kemudian menjadi kemerah-merahan gitu kan, seperti kena ulat berbulu. gatal-gatalnya juga tidak khas kan, sama saja dengan gatal-gatal kayak yang lain," ujar Prof. Edhi.
Dilansir dari Medical News Today, Minggu (23/6/24), bengkak dan gatal akibat kamitetep akan hilang dalam 1-2 minggu dan berikut sederet cara penanganannya, antara lain:
1. Kompres dengan Air Dingin untuk Atasi Rasa Gatal
Air dingin dipercaya dapat meringankan rasa gatal akibat gigitan atau hinggapnya kamitetep di kulit. Detikers cukup menyiapkan kain bersih, air dingin atau es batu, dan wadah untuk mengompresnya.
Jangan menempelkan es batu langsung ke kulit melainkan bungkus dengan kain bersih. Kompres di area yang terasa gatal selama 10-15 menit dan lakukan berulang hingga rasa gatal mereda.
2. Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Rasa nyeri dan panas karena kamitetep dapat diredakan dengan obat di apotek seperti parasetamol dan antihistamin. Antihistamin berguna untuk memblokir reseptor histamin dalam sel yang berdampak pada pengurangan respon atas alergi.
Obat ini mampu meringankan alergi seperti gatal di kulit, hidung tersumbat, dan bersin berkepanjangan.
3. Mengoleskan Salep Kortikosteroid
Salep kortikosteroid sering digunakan untuk mengurangi peradangan pada kulit. Seorang yang terkena alergi kamitetep dapat mengoleskannya secara berkala di kulit yang sudah dibersihkan.
Namun obat ini membutuhkan peninjauan lebih lanjut oleh dokter karena menimbulkan reaksi berbeda di setiap orang.
Penggunaan obat dan salep sebaiknya dilakukan sesuai petunjuk dokter. Obat dan salep biasanya diberikan bila gatal dan bengkak sudah terjadi lebih dari dua minggu atau beberapa bulan.